Jumat, 01 Agustus 2008

SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

SEBAB-SEBAB TERJADINYA KEBAKARAN:

1. Karena kelalaian.

Misalnya : - kurang pengertian dalam pencegahan bahaya kebakaran.

- Kurang berhati-hati dalam menggunakan alat atau bahan.

- Kurang kesadaran.

- Kurang disiplin.

2. Karena peristiwa alam.

Misalnya : - letusan gunung berapi.

- Gempa bumi.

- Sambaran petir.

3. Kebakaran yang terjadi karena penyalaan sendiri.

- Rumput kering yang terbakar dengan sendirinya karena cuaca yang sangat panas.

- Batu bara yang terbakar dengan sendirinya karena cuaca yang sangat panas.

4. Kebakaran yang disebabkan unsure kesengajaan dengan tujuan sabotase, keuntungan pribadi, atau menghilangkan jejak.

· KLASIFIKASI KEBAKARAN

Klasifikasi kebakaran diperlukan agar dapat ditentukan sisitem pemadaman api yang tepat.

Perkembangan klasifikasi kebakaran.

1. Sebelum tahun 1970 (diikuti Negara-negara seperti Amerika utara, Australia, dan Afrika selatan).

- Kelas A : bahan bakar padat. seperti kain, kertas, kayu, dsb.

- Kelas B : bahan bakar cair dan padat lunak (grease).

- Kelas C : kebakaran listrik.

2. Sesudah tahun 1970 (diikuti Negara-negara eropa)

- Kelas A : bahan bakarnya bila terbakar meninggalkan abu dan arang.

- Kelas B : bahan bakar cair dan padat lunak (grease).

- Kelas C : bahan bakarnya gas.

- Kleas D : bahan bakarnya logam.

3. Klasifikasi menurut NFPA (National Fire Protection Association)

- Kelas A : bahan bakarnya bila terbakar meninggalkan abu atau arang.

- Kelas B : bahan bakar cair.

- Kelas C : kebakaran listrik.

- Kelas D : kebakaran logam (Magnesium, Titanium, Ziroanium, dsb.)

Dasar-dasar dalam pemadaman api adalah merusak reaksi api atau menghilangkan 3 unsur timbulnya api (Segi Tiga Api : Bahan bakar, Panas, dan Oksigen).

hal ini dapat dilakukan dengan 3 cara, Yaitu:

1. CARA PENGURAIAN.

Memisahkan atau menyingkirkan bahan bakar yang mudah terbakar.

2. CARA PENDINGINAN.

Menurunkan panas sehingga temperatur bahan yang terbakar turun sampai dibawah titik nyala api.

3. CARA ISOLASI.

Dengan menurunkan kadar oksigen (O2) sampai di bawah 12% atau dibawah titik nyala atau mencegah api bereaksi dengan oksigen O2.

OKSIGEN

Prosentase oksigen yang terdapat dalam udara bebas adalah 21% dan suatu tempat dinyatakan masih memiliki keaktifan pembakaran bila kadar oksigen lebih dari 15% dan pembakaran tidak terjadi bila oksigen kurang dari 12%.

Tidak ada komentar: